Sekilas Tentang Arsitektur Open Source RISC-V


Photo by Tommy L on Unsplash

Tahukah anda, dunia CPU saat ini hanya didominasi oleh dua instruction set architectures yaitu x86 dan ARM. x86 menguasai pasar PC dan server. Sedangkan ARM menguasai perangkat mobile, walaupun baru-baru ini banyak juga laptop yang menggunakan CPU ARM.

Masalah dari x86 dan ARM

x86 dan ARM adalah arsitektur propietary. Artinya arsitektur ini tidak dapat diproduksi secara bebas karena terdapat lisensi untuk pembuatannya. Produsen perangkat keras harus mematuhi persyaratan lisensi dan batasan penggunaan yang ditetapkan oleh pemilik arsitektur. Ini bisa membatasi fleksibilitas dalam desain dan pengembangan. Sejauh ini x86 hanya dikuasai oleh duopoli Intel dan AMD. Sedangkan ARM sendiri telah diproduksi oleh banyak produsen. Namun tentu saja pengembangan dan lisensi pembuatannya dimiliki oleh ARM Holdings yang dimiliki oleh SoftBank sebesar 88%. Pada dasarnya kecil kemungkinan kalangan akademis, atau perusahaan kecil untuk dapat ikut memproduksi kedua arsitektur tersebut karena mahalnya biasa lisensi.

Apa itu RISC-V?

RISC-V adalah arsitektur set instruksi (Instruction Set Architecture, ISA) berbasis prinsip Reduced Instruction Set Computer (RISC) yang pertama dibuat oleh UC Berkeley. RISC-V adalah open standard dan gratis untuk digunakan oleh siapa saja. Berikut adalah beberapa poin penting tentang RISC-V:

  1. Terbuka dan Gratis: Salah satu fitur utama RISC-V adalah bahwa ini adalah standar terbuka, yang berarti spesifikasinya tersedia secara bebas dan dapat diimplementasikan oleh siapa saja tanpa biaya lisensi atau royalti.
  2. Modular dan Fleksibel: RISC-V dirancang untuk fleksibilitas dan modularitas. Ini memungkinkan berbagai implementasi yang dapat disesuaikan untuk berbagai kebutuhan, dari embedded systems kecil hingga superkomputer.
  3. Sederhana dan Efisien: Dengan pendekatan RISC, RISC-V menggunakan set instruksi yang lebih sedikit dan lebih sederhana dibandingkan dengan arsitektur Complex Instruction Set Computing (CISC) seperti x86. Hal ini memungkinkan desain prosesor yang lebih sederhana dan lebih efisien.
  4. Ekosistem yang Berkembang: Ekosistem perangkat lunak dan perangkat keras RISC-V terus berkembang, dengan dukungan dari berbagai vendor dan komunitas open source. Terdapat berbagai compiler, simulator, dan toolchain yang mendukung RISC-V.
  5. Dukungan untuk Berbagai Implementasi: RISC-V mendukung berbagai implementasi, dari mikrokontroler yang sangat kecil hingga prosesor yang digunakan dalam sistem komputasi kinerja tinggi.
  6. Komunitas dan Konsorsium: RISC-V International adalah organisasi yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mempromosikan standar RISC-V. Organisasi ini mencakup anggota dari industri, akademisi, dan komunitas open source.

Yang membuat RISC-V Sangat Unggul

Keunggulan terbesar RISC-V adalah kekuatan open-source. Seperti yang kita tahu dalam pengembangan perangkat lunak sendiri adanya open source sangat memberikan dampak positif. Kali ini, RISC-V mencoba memberikan dampak positif di pengembangan perangkat keras. Dengan adanya RISC-V, kita dapat menekan biaya dalam pembuatan chip. Selain itu seluruh orang juga dapat berkontribusi untuk dapat membuat arsitektur RISC-V lebih baik lagi.

Bagaimana dukungan untuk RISC-V untuk saat ini?

Sudah banyak dukungan perangkat lunak untuk arsitektur ini, walaupun sebagian besar masih bersifat eksperimental. Saat ini, beberapa sistem operasi berbasis Linux dan UNIX yang populer seperti Debian, Ubuntu, Fedora, dan Free BSD sudah memiliki port untuk RISC-V.

Masih sedikit produsen perangkat keras yang memproduksi chip berbasis RISC-V. Saat ini produsen hanya sebatas memproduksi single-board computer (SBC). Namun, tren ini dapat berubah dengan cepat, seperti produsen laptop Framework yang memperkenalkan board berbasis RISC-V untuk salah satu produk mereka.

Some helpful links: