Dual Boot : Windows 11 & Ubuntu 24.04 ?
Menggabungkan dua Sistem Operasi pada satu komputer bisa menjadi solusi ideal bagi pengguna apalagi seorang Programmer yang ingin menikmati kelebihan masing-masing sistem tanpa harus mengorbankan salah satunya. Artikel ini akan membahas secara detail langkah-langkah untuk menginstal Ubuntu di dalam Windows 11, menciptakan sebuah dual boot yang memungkinkan Anda memilih sistem operasi mana yang ingin digunakan setiap kali menyalakan komputer.
Mengapa Memilih Dual Boot?
Menggunakan dual boot akan memberikan fleksibilitas luar biasa. Misalnya, Anda bisa menggunakan Windows 11 untuk tugas-tugas sehari-hari seperti menjalankan aplikasi produktivitas, bermain game, atau menggunakan software yang hanya ada di Windows. Di sisi lain, Ubuntu menawarkan lingkungan yang stabil, aman, dan efisien untuk pengembangan perangkat lunak, komputasi ilmiah, OS yang cocok untuk Programmer, serta berbagai kebutuhan profesional lainnya. Bagi diri saya sendiri penggunaan dual boot sangat membantu masalah komputer saya yang terkadang lemot ketika menjalankan windows atau aplikasi yang tidak tersedia di windows seperti Zshell (ZSH), Redis, dan aplikasi lainnya. Dengan dual boot, Anda mendapatkan yang terbaik dari kedua Sistem Operasi tanpa perlu repot membawa dua perangkat atau menggunakan mesin virtual yang bisa membebani sistem di komputer anda.
Requirements
- Windows 11/ 10 Berjalan di komputer/PC mu.
- 8GB + USB Flash Drive
- 50GB Free Space
Optional
Berikut ini ada penjelasan beberapa hal yang sifatnya opsional untuk dilakukan namun dapat mencegah jika terjadi kesalahan saat proses instalasi dual boot ubuntu di komputer anda.
A. Create a Restore Point
Create a restore point berguna untuk melakukan backup berupa restore system yang membuat windows anda kembali ke normal jika ada kesalahan saat instalasi dual boot.
- Pertama cari “Create a restore point” di windows, lalu pergi ke tab System Protection
- Lalu Klik Local Disk yang ingin di backup, dan klik create
- Beri nama backup, lalu klik create
- Tunggu hingga proses selesai dan menampilkan gambar seperti dibawah
B. Disable Bitlocker
Fungsi utama BitLocker adalah untuk melindungi data Anda dengan mengenkripsi seluruh volume disk sehingga hanya orang yang memiliki otorisasi yang dapat mengaksesnya. Jika anda menggunakan Windows 11 Pro lebih baik bitlocker dimatikan saja, karena Linux tidak mensupport enkripsi bitlocker yang bisa menyebabkan issue saat proses instalasasi nantinya.
- Pertama Pergi ke windows dan ketik Manage Bitlocker, lalu buka aplikasi tersebut
- Lalu klik turn of Bitlocker
- Jika drive dalam status terkunci, Anda perlu mengklik Unlock drive dan ketik password untuk menonaktifkan BitLocker seperti gambar dibawah
- Setelah mengklik unlock drive, klik kembali turn of Bitlocker, dan akan ada notifikasi seperti dibawah ini.
- Terakhir klik Turn off BitLocker
Proses Instalasi
Setelah anda melakukan semua hal yang diatas, sekarang kita masuk ke proses instalasi. Pada proses ini hal pertama yang akan dilakukan adalah proses alokasi partisi penyimpanan pada komputer anda, dengan cara pergi Disk Management, caranya bisa dengan mengetik diskmgnt.msc di terminal atau klik kanan windows dan pilih Disk Management.
Pada bagian ini terdapat 3 Bagian partisi yang biasa sudah secara default ada di windows yaitu EFI Partition (100MB), Main Windows Partition (127GB), Recovery Partition (604MB). Untuk membuat partisi Ubuntu yang harus anda lakukan adalah Shrink Volume dengan cara klik kanan Window Partition dan klik Shrink Partition.
Masukan amount of space to shrink dengan jumlah pebagian berapa MB yang ingin anda berikan kepada Ubuntu dari sisa penyimpanan anda. Ubuntu Sangatlah ringan bahkan 25GB saja itu cukup, Namun disini saya mencoba untuk membuat 64GB perbagian. Setelah selesai akan tampil seperti gambar dibawah.
Selanjutnya setelah melakukan Shrink Volume, klik kanan pada Disk 0, kotak yang paling kiri, lalu klik properties, lalu pergi ke tab Volumes untuk melihat partition style. Disini terlihat bahwa Partition Style yang digunakan adalah GPT.
Hal ini dilakukan untuk proses installasi bootable nantinya di aplikasi rufus.
Jika sudah kelik OK atau cencel untuk keluar ke menu
Download Ubuntu & Rufus
Pergi ke official website dari Ubuntu dan Rufus dan lakukan download dari kedua aplikasi. Untuk Download Ubuntu, disarankan untuk donwload Ubuntu versi LTS.
Install Bootable
Untuk melakukan installasi bootable pertama masukan Flask Disk dengan ukuran minimal 8GB ke Komputer anda. Lalu buka aplikasi Rufus. Namun sebelumnya pastikan tidak ada data penting didalam flaskdisk, lalu lakukan format terhadap Flaskdisk anda.
Setelah aplikasi rufus terbuka, sesuaikan Device dengan nama Flaskdisk anda, laluklik tombol select untuk memilih file iso ubuntu yang di download dari website ubuntu tadi.
Pada bagian Partition scheme, terdapat 2 pilihan yaitu MBR & GPT, sesuaikan dengan Partition Style yang didapat di Properties di Disk Management tadi.
Jika sudah klik start dan jika muncul popup lagi, pilih option yang recomended dan klik tombol OK dan tunggu hingga proses loading selesai lalu klik CLOSE.
Jika cara ini kurang jelas anda bisa melihat tutorial di youtube cara membuat bootable dengan rufus.
Setting Menu BIOS
Untuk masuk ke menu bios, pertama anda harus restart komputer anda lalu masuk ke BIOS, biasaya dengan menekan tombol F2, F9 atau ESC saat proses booting dari komputer.
Jika sudah masuk ke BIOS, berikut contoh dari tampilan mene BIOS. Setelah dari sini kita akan melakukan setting boot priority untuk masuk kedalam bootable.
Biasanya setiap komputer memiliki cara yang berbeda untuk masuk ke BIOS begitu juga tampilan dari BIOS. Anda bisa mencari tahu nya sendiri dengan cara googling atau bertanya ke orang lain mengenai proses ini.
Untuk masuk ke bootable masuk ke tab Boot, lalu pilih menu Boot Option #1 dengan klik enter, lalu akan muncul popup biru seperti gambar disamping.
Nah, disini terdapat 2 pilihan tergantung dari Partition Style Komputer ini, jika menggunakan GPT pilih UEFI: Sandisk, jika MBR pilih yang Sandisk saja.
Jika sudah tekan ENTER lalu klik F10 untuk menyimpan dan exit configurasi BIOS. Setelah ini Komputer anda akan otomatis terestart dan akan muncul menu GRUB seperti pada gambar dibawah.
Pilih try or install Ubuntu, lalu selanjutnya akan muncul tampilan dari proses install ubuntu berbentuk GUI seperti gambar dibawah.
Pada bagian install pastikan anda terkoneksi ke internet, edngan menyambungkan ke wifi atau ethernet. Lalu anda bisa mengklik tombol next dan sesuaikan konfigurasi lainnya seperti keyboard, setting wifi dan lainnya. hingga ke menu berikut :
Pada menu ini anda bisa mencoba terlebih dahulu ubuntu sebelum melakukan install dengan memilih Try Ubuntu atau langsung install dengan pilih install Ubuntu.
Pilih interactive Installation
Pada bagian ini anda bisa memilih default selection untuk install ubuntu secara default, tanpa aplikasi tambahan. Namun jika ingin install beberapa aplikasi lainnya seperti aplikasi Office Tool, Browser dan lainnya bisa memilih Extended selection lalu klik Next.
Selanjutnya pastikan anda installl thid-party software graphics dan wifi hardware, dan juga centang kotak kudua yang bawah untuk install aplikasi media jika dibutuhkan.
Selanjutnya kita akan masuk ke proses pembagian partisi dari OS ubuntu kita, dengan memilih Manual Installation.
Pada bagian ini terdapat free space & sda4 yaitu recovery space dari ubuntu kita kita akan fokus pada Free space baris ke-4 yang dihighlight, karena ini adalah unallocated space yang dibuat tadi di disk management untuk ubuntu.
Setelah Free Space di klik, klik Tombol + di samping kiri bawah
Setelah menekan tombol +, akan ada popup seperti gambar disamping. Anda bisa menyesuaikan jumlah size dan pastikan gunakan Ext4 untuk jenis penyimpanan. Namun anda juga bisa membuat SWAP, yaitu virtual memory untuk membantu RAM jika sudah penuh.
Lalu yang terakhir adalah Mount Point. tanda “/” berarti root /home adalah halaman home dan sisanya tidak terlalu penting.
Pada contoh kali ini kita hanya setting root partition saja.
Jadi jika ditotal jika anda melakukan partisi secara maksimal terdapat 3 jenis alokasi partisi yaitu root, home, & swap. Namun minimal kita hanya perlu partisi root, untuk bisa menjalankan ubuntu. Setelah membagi partisi pastikan juga boot loader installation sudah benar.
Pastikan jika ada pilihan dari dropdown boot loader installation sesuai dengan device name root yaitu sda5. Namun jika pilihan tidak ada seperti gambar diatas, dimana pilihan hanya 1 dan mengarah ke sda saja atau seluruh storage maka ini sudah benar. Hal ini sangat penting karena jika kita salah pilih kita tidak bisa melakukan booting ke ubuntu.
Lanjut buat akun dan set time zone sesuai daerah masing masing.
Lalu terakhir ada pengecekan hasil semua configurasi sebelum kita melakukan install dan jika sudah sesuai silahkan klik Install. Tunggu proses install selesai dan jika sudah akan muncul tampilan seperti gambar ke-2 diatas, jika muncul maka tekan tombol Restart now.
Jika setelah proses restart, muncul gambar Menu GRUB seperti diatas, SELAMAT!!!, anda sudah berhasil menginstall Dual Boot : Ubuntu & Windows di Komputer anda. setelah dari sini anda bisa memilih untuk masuk ke ubuntu di pilihan yang paling atas, atau kembali ke windows dengan memilih baris 5 yaitu Windows Boot Manager. Menu GRUB ini akan selalu muncul setiap kali anda menyalakan atau merestart komputer anda. setelah masuk ke ubuntu akan ada beberapa configurasi sedikit lagi tentan keyboard, Setup Location Service, Time Zone dan About you.
Akhirnya installasi sudah selesai, setelah ini anda bisa mengatur konfigurasi, aplikasi serta instalasi lainnya pada kedua OS secara terpisah. Pada gambar diatas terlihat bahwa komputer bisa bergantian untuk entah itu menjalankan Windows / Ubuntu. Terimakasih sudah mau membaca artikel ini, Sampai jumpa lagi di artikel lainnya 👋.
Ditulis oleh Backend Developer Intern at Digital Amoeba MSIB Batch 6
Raie Aswajjillah – Universitas Islam Nusantara (linkedin.com/in/raie-aswajjillah)